Daftar isi
Air Terjun Batang Kapas, sudah pernah dengar? Yuk simak infonya – Bukit Barisan yang memanjang dari ujung selatan hingga utara Sumatera menyimapan begitu banyak kekayaan alam. Termasuk hutan, sungai, dan air terjun yang masuk wilayah Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
Air Terjun Batang Kapas di Riau adalah air terjun dengan ketinggian 150 meter. Termasuk air terjun tertinggi di Sumatera. Bahkan masuk jajaran arter tinggi di Indonesia.
Memiliki keindahan tebing yang lebar dan tinggi dengan lingkungan sekitar yang rimbun das asri.
Baca juga:
* Air Terjun Batu Tilam di Kampar Riau
Anda perlu menyiapkan kondisi fisik, mental, dan peralatan memadai kalau ingin berkunjung.
Bisa lihat videonya di bagian bawah artikel ini.
Nama Lain
Air terjun ini memiliki sebutan lain. Yaitu Air Terjun Lubuk Bigau atau Air Terjun Pangkalan Kapas.
Lokasi Air Terjun Batang Kapas
Di mana lokasi air terjun Batang Kapas? Bagaimana cara menuju ke sana?
Air terjun yang gagah ini berada di tengah-tengah hutan Bukit Barisan. Lokasinya di ketinggian sekitar 670 mdpl.
Berada di Desa Lubuk Bigau, Kenagarian Pangkalan Kapas, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Jika Anda dari Pekanbaru harus menempuh jarak sejauh sekitar 130 kilometer. Dengan berkendara, butuh waktu tempuh sekitar 2-3 jam menuju Desa Lipat Kain. Dilanjutkan dengan naik ojek dan trekking beberapa jam.
Lihat di peta, lokasi arter ini sebenarnya lebih dekat dari kota-kota yang ada di perbatasan Sumatera Barat.
Jika Anda dari Payakumbuh hanya menempuh jarak sekitar 45 kilometer. Waktu tempuhnya sekitar 90 menit.
Transportasi dan Rute Menuju Air Terjun Batang Kapas
Bisa dibilang akses menuju lokasi air terjun terbilang susah. Butuh kendaraan roda empat 4WD yang bisa mengatasi medan off-road.
Dari Pekanbaru Anda harus menuju Desa Lipat Kain. Pekanbaru – Lipat Kain berjarak sekitar 71 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Akan melewati jalan beraspal.
Tiba di sini harus memastikan tangki bahan bakar terisi penuh. Karena akan sulit menemukan penjual bahan bakar dan bengkel di rute Lipat Kain – Lubuk Bigau sejauh 64 kilometer.
Kondisi jalan masih berupa jalan tanah. Tergantung cuaca, kalau hujan dan becek bisa tiba di arter dalam waktu sekitar 6-9 jam. Lama ya?!
Rute terakhir ini akan melewati Desa Sontul – Tanjung Karang – Deras Tajak – Desa Batu Sasak – tiba di Lubuk Bigau.
Tiba di Lubuk Bigau, Anda harus menitipkan kendaraan dan dilanjutkan dengan ojek motor warga. Jarak ke lokasi air terjun tersisa sekitar 4-5 kilometer. Namun akan butuh waktu sekitar 4-5 jam.
Dari Lubuk Bigau sebaiknya gunakan ojek motor warga agar bisa menghemat dan tenaga. Karena setelah naik ojek selama 15-30 menit, masih harus berjalan kaki selama sekitar 3 jam.
Waktu tempuh 3 jam yang paling terakhir ini akan melewati hutan belantara yang rimbun.
Lintasan trekking terakhir berupa tanah bebatuan, dan akan menjumpai tanjakan. Dari tanjakan ini Anda bisa melihat keindahan yang dengan susah payah Anda tempuh.
Sebuah fenomena alam berupa jatuhan air dari ketinggian tebing batu yang lebar dan tinggi.
Pesona Air Terjun Batang Kapas
Sudah terbayang bukan bagaimana susah, melelahkan, dan lamanya perjalanan menuju kemari. Nemun mengapa ada saja traveler yang tahan melaluinya?
Karena rasa lelah dan susah di perjalanan akan tergantikan dengan keindahan air terjun yang tinggi, gagah, dan megah.
Dari Sungai Batang Kapas lah air terjun ini berasal. Yang tadinya berupa aliran sungai namun menemui bidang terjal, akhirnya terbentuk lah sebuah air terjun.
Bisa membayangkan bagaimana tingginya gedung setinggi 150 meter di kota besar? Segitu pula lah tinggi salah satu air terjun tertinggi di Sumatera ini.
Jatuhan airnya tidak mengenai dinding/tebing di belakangnya. Sehingga termasuk air terjun bertipe ‘over hanging ledge falls’.
Adanya cekungan di tebingnya, sehingga air dari atas jatuh terjun bebas langsung menghujam ke bawah.
Kalau Anda perhatikan, bebatuan di tebing adalah berstruktur batuan sedimen berwarna putih. Terbentuk akibat terjadinya lipatan/patahan dalam rangkaian Pegunungan Bukit Barisan.
Ada kolam alami di bagian bawahnya, namun ukurannya tidak besar. Didominasi dengan bebatuan cadas berbagai ukuran. Sehingga air bisa mengalir di banyak celah-celahnya.
Berada di sini, Anda akan mendengarkan hiburan berupa suara gemuruh hempasan air di bebatuan yang tiada henti. Jika Anda terkena angin, akan terasa banyak membawa air. Yang akan membuat kulit dan pakaian kita lembab dan basah.
Tubuh akan merasakan kesejukan dan kesegaran. Menjadi semacam ‘healing’ yang memberikan efek tenang dan senang. Juga akan menyehatkan pikiran Anda.
Baca juga:
* Apa Itu Healing Forest?
Bagi yang menyukai suasana tenang jauh dari hiruk pikuk perkotaan, akan menyukai area yang masih asri ini. Hutannya pun masih alami dan perawan.
Tidak ada suara knalpot dan klakson kendaraan. Hanya suara gemuruh air terjun dan suara aliran air yang mengalir di bebatuan. Ditambah dengan suara angin yang mengenai dahan pohon.
Petualangan masuk hutan ini bisa menjadi sebuah aktivitas forest healing atau forest bathing. Menyegarkan dan menyehatkan tubuh serta pikiran.
Menginap di Arter Batang Kapas
Perjalan menuju kemari saja sudah memakan waktu hampir seharin. Tidak puas rasanya kalau hanay sebentar saja berada di tengah keindahan yang luar biasa ini.
Oleh karenanya banyak traveler avontur yang memilih menginap di lokasi. Banyak yang memilih cekungan tebing sebagai lokasi mendirikan tenda.
Terdapat ruang terbuka sepanjang sekitar 50 meter dengan lebar 2-4 meter di spot tersebut.
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sangat tidak menyarankan mendirikan tenda di bagian bawah air terjun. Karena masih sering ditemukan hewan liar dan buas yang melintas.
Jadi memang sebaiknya mendirikan tenda di cekungan tadi. Selain lebih aman dari hewan liar juga menyuguhkan keindahan dari sudut berbeda.
Anda berada di bawah cekungan yang berada di belakang air terjun. Sehingga jatuhan air terjun ada persis di hadapan kita.
Setelah istirahat dan tidur semalaman, Anda akan terhibur lagi dengan keindahan berikutnya. Yaitu suasana pagi yang begitu tenteram di tengah hutan di balik air terjun.
Selain suara kerasnya air terjun, Anda bisa mendengar suara-suara lain di kejauhan. Ada suara burung yang baru keluar dari sarang dan suara hewan-hewan kecil di sekitar.
Tips Wisata ke Air Terjun Batang Kapas / Air Terjun Pangkalan Kapas
Peralatan berpetualang menjadi benda wajib yang Anda bawa. Jangan sampai ketinggalan tenda, senter, sepatu trekking, kompor, dan lain sebagainya.
Guide lokal juga menjadi sangat penting. Anda bisa meminta anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk menemani. Agar traveling petualangan ini menjadi lebih lancar, mudah, dan aman.
Biaya pendamping yang harus Anda keluarkan adalah sebesar Rp. 200ribu perorang.
Biaya tersebut sudah termasuk biara parkir, biaya makan, tiket masuk, tim pendamping, dan porter.
Lebih baik untuk mengajak keluarga atau kawan yang siap untuk susah payah di jalan. Karena Anda akan melewati rute yang jauh, banyak yang dalam kondisi kurang baik. Dan terkahir harus masuk hutan rimba.
Akan repot kalau kawan jalan Anda banyak mengeluh dan tidak terbiasa jalan jauh. Ditambah lagi dengan suasana hutan yang masih asri dan mungkin ada hewan-hewan liar.
Kesimpulan
Kalau Anda suka sekali dengan petualangan yang menantang ke destinasi alami, air terjun ini bisa masuk ke dalam daftar.
Akan melewati jalan tanah, masuk perkampungan, berinteraksi dengan warga desa. Lalu berjalan menempuh jalan setapak melewati kebun dan hutan.
Sebuah kombinasi olahraga trekking atau hiking dan forest healing. Melelahkan namun sangat menyenangkan bagi yang suka.
Baca juga:
* Air Terjun Putri Kayangan dan Sungai Kapur di Kampar, Riau
Menikmati keindahan ciptaan Tuhan di tengah hutan yang masih jarang dikunjungi wisatawan umum.
Berminat traveling avontur ke Air Terjun Batang Kapas di Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau?