Apa Itu Healing Forest?

Pengertian Healing Forest – Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah “Healing Forest” atau “Forest Healing” dalam beberapa kesempatan. Sudah tahu apa arti, pengertian, dan bisa sebutkan contoh kegiatan atau aktivitasnya?

Healing Forest dalam bahasa Indonesia bisa disebut hutan pemulihan atau hutan terapi. Sedangkan healing forest bisa kita artikan sebagai sebuah aktivitas terapi di hutan yang menyatu dengan hutan itu sendiri.

Terapi hutan yang sering dilakukan antara lain; berjalan dan menghirup udara segar di areal hutan. Bisa juga dengan berdiam diri, duduk-duduk, atau tiduran di bawah tegakan hutan.

Baca juga:
* Apa Itu Canyoning? Ini Arti dan Penjelasannya

Pengertian Healing Forest

Kalau kita artikan ke dalam bahasa Indonesia bisa menjadi ‘hutan yang menyembuhkan’.

Kegiatan/aktivitas forest healing bisa dilakukan secara perseorangan maupun dalam grup. Yaitu dengan memanfaatkan hutan untuk memperolah peningkatan kesehatan atau kesembuhan. Baik kesehatan dan kesembuhan fisik dan mental.

Sejarah

Ide healing forest ini pertama kali dicetus oleh Badan Kehutanan Jepang, yaitu dengan istilah Shinrin Yoku.

Kemudian Presiden Kelompok Pengobatan dari Hutan di Tokyo bernama Qing Li yang turut menyebarluaskan istilah Shinrin Yoku (forest bathing) tersebut.

Ia mempopulerkan forest bathing (Shinrin Yoku) dalam bukunya “The Art and Science of Forest Bathing”.

Qing Li, dalam buku tersebut, menggunakan istilah “mandi hutan” untuk menggambarkan kegiatan menikmati pemandangan, suara, dan aroma hutan. Serta membiarkan tubuh/kaki yang menuntun arah saat melangkah.

Qing Li, dalam penelitian forest bathing, mengungkapkan bahwa berjalan-jalan di dalam hutan bisa meningkatkan aktivitas sel pembunuh kanker.

Healing Forest Menurut Para Ahli

Lalu apa pendapat para ahli, selain Qing Li, mengenai aktivitas forest healing ini?

Menurut Hikmat Ramdan

Seorang dosen ITB, Hikmat Ramdan, mengatakan bahwa hutan bisa menyuguhkan rasa nyaman jika didominasi warna hijau alamiah dan suhu sejuk. Juga minimalnya suara bising dan sinar matahari yang tersaring oleh tajuk pepohonan.

Dengan demikian tubuh akan merasa nyaman dan mudah terhubung dengan alam. Sehingga tingkat stress pun bisa menurun.

Menurut Matther P. White

Matther P. White juga ikut mempopulerkan istilah bathing forest yang diserap dari bahasa Jepang ‘Shirin-yoku’. Ia mempublikasikan jurnal Scientific Report volume 9 edisi 12 Juni 2019.

Ia meneliti keadaan fisik dan kejiwaan sekitar 20ribu responden di Inggris.

White membuktikan bahwa alam terbuka, ekosistem hutan, tegakan pohon, bisa memulihkan kesehatan fisik dan mental.

White dan tim menbuat kesimpulan; daya tahan tubuh para responden terhadap serangan virus naik. Hal ini didapat setelah para responden berjalan di alam terbuka, taman, atau pantai selama 2-5 jam.

Menurut Peneliti dari Chungbuk National University, Korea Selatan

3 orang alumnus dari Chungbuk National University, Korea Selatan, juga melakukan penelitian mengenai terapi hutan. Yaitu Won Kim Han, Soon Jang Cheoul, dan Sop Shin won.

Ketiganya meneliti 40 orang (24 laki-laki dan 16 perempuan).

Penelitian berjudul “Effects of Forest Healing Program on Cultural Adaptation Stress and Psychological Wellbeing of Foreign Workers” ini mengungkapkan beberapa hasil.

Setelah 3 hari 2 malam penelitian, didapatkan data adanya peningkatan kekebalan tubuh dan pemulihan kesehatan fisik bahkan stres. Yaitu terkait dengan adaptasi budaya kerja yang menurun secara drastis.

Menurut 3 Akademisi Taiwan

3 akademisi asal Taiwan juga melakukan penelitian mengenai hutan yang menyembuhkan. Mereka adalah Tsun Chen Huan, Pin Yu Chia dan Yun Lee Hsiao.

Penelitian ke-3 orang ini berjudul “The Effects of Forest Bathing on Stress Recovery : Evidence from Middle-Aged Females of Taiwan”.

Mereka melakukan pengujian selama 2 hari terhadap kelompok wanita paruh baya.

Hasilnya adalah, adanya penurunan suasana hati negatif setelah mengunjungi hutan di kelompok wanita tersebut. Yaitu turunnya kemarahan, ketegangan, kecemasan, kebingungan, dan permusuhan.

Juga adanya peningkatan suasana hati positif (kekuatan).

Penelitian ini juga mengungkapkan adanya penurunan tekanan darah sistolik yang cukup signifikan.

Manfaat Healing Forest

Dari berbagai penelitian tersebut di atas dan juga penelitian lain yang tidak disebutkan di sini, ada banyak sekali manfaat bathing forest atau healing forest.

• Meningkatkan konsentrasi dan daya ingat
• Menurunkan stres
• Menghilangkan depresi
• Meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan metabolisme
• Menurunkan kadar gula darah
• Mengurangi tekanan darah
• Memperbaiki rasa nyeri
• Meningkatkan energi
• Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan peningkatan jumlah sel pembunuh alami atau natural killers tubuh
• Meningkatkan produksi protein anti-kanker
• Membantu menurunkan berat badan

Faktor-faktor Healing Forest

Untuk kita ketahui bersama, hutan ternyata ada banyak sekali faktor yang bisa memberikan manfaat/khasiat untuk tubuh manusia.

Antara lain:

Lanskap

Bentangan alam hutan yang hijau dan asri akan mengurangi ketegangan mata dan memberikan ketenangan pikiran.

Suasana dan atmosfir hutan yang berubah sesuai musim juga merupakan daya tarik alami lainnya. Bisa secara alami membantu memusatkan perhatian manusia pada hutan dan menghilangkan rasa lelah.

Phytoncide

Phytoncide adalah zat yang dihasilkan oleh pohon untuk melindungi diri dari hama dan luka.
Phytoncide adalah senyawa tanaman ‘phyton’ dan ‘Cide’ yang bisa meredakan peradangan. Phytoncide mudah sekali menguap di udara, yang bisa merangsang indera penciuman serta memberikan stabilitas dan kenyamanan tubuh.

Ion Negatif

Ion negatif berkhasiat untuk menetralkan tubuh manusia, yang rentan terhadap pengasaman dalam kehidupan sehari-hari.

Tersedia banyak sekali di lingkungan hutan. Seperti pada respirasi hutan, transpirasi tanah hutan. Juga banyak sekali di sekitar lembah atau air terjun.

Suara

Suara-suara alam di dalam hutan bisa membuat kita merasa nyaman dan serta meningkatkan konsentrasi.

Suara-suara di hutan bisa memiliki karakteristik yang berbeda untuk setiap musim dan lokasi.

Sinar Matahari yang Tersaring

Tajuk hutan secara alami akan menyaring sinar matahari untuk menerobos ke ruang di bawahnya. Sehingga sangat memungkinkan kita beraktivitas lebih lama di dalam hutan dibanding di kota.

Panduan Kegiatan Forest Healing

Anda bisa saja melakukan aktivitas forest healing di mana saja. Serta melakukan kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan diri sendiri.

Namun beberapa ahli di Indonesia menyarankan beberapa aktivitas sebagai berikut:

Jalan santai

Anda bisa berjalan santai selama 15-20 menit di dalam hutan. Tidak berjalan dengan cepat atau jogging. Cukup berjalan secara santai.

Jika berkelompok, usahakan tidak bersuara atau mengobrol selama berjalan.

Olah pernapasan ringan

Anda bisa melakukan olah pernapasan ringan setelah jalan santai atai setelah berdiam diri. Lakukan ini dalam waktu 10-20 menit.

Berdiam diri

Anda bisa berdiam diri selama sekitar 30 – 45 menit di dalam hutan. Bisa lakukan ini di 3 lokasi.

Jika berkelompok, sebaiknya tidak lakukan kontak dengan rekan lainnya. Dalam beberapa contoh, bisa dilakukan dengan bermeditasi dan duduk nyaman di atas matras.

Setelah berdiam diri, Anda bisa lakukan olah pernapasan.

Melihat dan Menikmati Pemandangan

Menikmati pemandangan alam dalam hutan bisa Anda lakukan saat berdiam diri atau saat jalan santai.

Saat berdiam diri, dengan menikmati alam sekitar Anda bisa fokus dan merasakan proses pembauran pikiran dengan alam sekitar.

Baca juga:
* Terpesona Keindahan Hutan Mangrove Petengoran di Desa Gebang

Kesimpulan

Ternyata ada banyak sekali ya manfaat atau khasiat dari aktivitas forest healing ini. Bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

Bisa dilakukan secara sendiri-sendiri maupun secara berkelompok.

Apakan Anda memiliki pendaapt sendiri mengenai arti atau pengertian Healing Forest ini? Bagaimana menurutmu?