Gunung Bawakaraeng di Sulsel, Menawan dan Seru Didaki

Share this article:
Foto Gambar Gunung Bawakaraeng Gowa Sulawesi Selatan - @widiyafr-@bawakaraeng_id
Gunung Bawakaraeng, banyak menarik hati para pendaki. (Foto: @widiyafr via @bawakaraeng_id)

Gunung Bawakaraeng menjadi destinasi mendaki bagi banyak pendaki gunung di Sulawesi Selatan. Bahkan banyak juga pendaki dari berbagai daerah di Indonesia yang sengaja datang untuk menjajal tantangan dan menikmati keindahannya. Mau mendaki di sini? Sudah tahu berapa ketinggiannya? Apakah aman? Apakah masih aktif? Berapa lama mendakinya dan ada berapa pos?

Gunung Bawakaraeng adalah gunung dengan puncak di ketinggian 2.840 meter di atas permukaan laut (mdpl). Menjadikannya salah satu gunung tertinggi di Sulawesi Selatan (Sulsel). Pesonanya bukan hanya pada keindahan alamnya yang eksotis, tetapi juga menyimpan misteri dan mitos yang menarik untuk dijelajahi.

Baca juga:
* Gunung Sibayak: Mendaki Seru di Tahura Bukit Barisan, Karo

Lokasi Gunung Bawakaraeng

Gunung berjarak sekitar 58 kilometer garis lurus dari Kota Makassar. Jika dihitung dengan berkendara, waktu tempuhnya sekitar 3 jam berkendara. Dengan jarak sekitar 70 – 90 kilometer dari Kota Makassar, tergantung mulai mendaki dari desa mana di kaki gunung.

Makna Nama Bawakaraeng

Nama “Bawakaraeng” mengandung arti harfiah “Mulut Tuhan” atau “Mulut Raja.” Orang-orang Makassar kuno memiliki kepercayaan dinamisme, yang menganggap keberadaan Batara sebagai penentu alur kehidupan manusia.

Kata “bawa” mengacu pada mulut atau tempat di mana kata-kata keluar. Sedangkan “karaeng” berarti Tuhan, Dewa, Raja, Yang Mulia, atau Yang Agung.

Oleh karena itu, Bawakaraeng diartikan sebagai salah satu sumber kehidupan yang diberikan Batara kepada manusia.

Pemilihan nama ini didasarkan pada kesuburan tanah di sekitar gunung yang cocok untuk bercocok tanam sepanjang tahun. Baik saat musim penghujan maupun musim kemarau.

Keberlimpahan alam di sekitar gunung ini dianggap sebagai anugerah dari Sang Batara kepada manusia.

Jalur Pendakian Gunung Bawakaraeng

Jalur Pendakian Gunung Bawakaraeng Gowa Sulawesi Selatan - @widiyafr-@bawakaraeng_id-2
(Foto: @widiyafr – @bawakaraeng_id)

Ada beberapa jalur pendakian yang dapat dipilih, namun jalur dari Desa Lembanna di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, merupakan jalur yang paling direkomendasikan dan populer. Jalur ini memiliki 10 pos pendakian sebelum mencapai puncak gunung.

Perjalanan dimulai dengan menyusuri hutan pinus dan jalur yang menanjak namun tidak terlalu ekstrim. Jalur ini cukup ramai dan sering dilewati oleh pendaki, warga setempat, dan hewan ternak.

Pos 1 dan 2

Pos 1 berada di ketinggian 1.719 mdpl dan merupakan perbatasan antara jalur Ramma dan jalur pendakian Bawakaraeng.

Perjalanan menuju Pos 2 memakan waktu sekitar 45 menit.

Pos 2

Berada di ketinggian 1.810 mdpl, di sini pendaki dapat mendirikan tenda karena tersedia sumber air.

Pos 3

Berada di ketinggian 1.835 mdpl, jalur menuju Pos 3 ditemani pohon perdu dan cahaya matahari yang minim.

Pos 4 dan 5

Jalur menuju Pos 4 dan 5 terasa berat karena mendaki dan memakan waktu sekitar 1 jam. Pos 5 memiliki sumber air yang cukup dekat.

Pos 6 dan 7

Jalur menuju Pos 6 berbentuk hamparan batu dan pohon besar. Di Pos 7, pendaki dapat melihat Lembah Ramma dan awan yang terasa sangat dekat.

Pos 8

Perjalanan dari Pos 7 ke Pos 8 menurun drastis dan berhati-hati diperlukan karena melewati trek berpinggiran jurang.

Di Pos 8, pendaki dapat beristirahat dan mendirikan tenda karena tersedia sumber air.

Pos 9 dan 10

Perjalanan dari Pos 8 ke 9 menempuh trek menanjak bahkan sampai ke puncak. Pendaki akan melewati tebing yang curam. Di Pos 10, pendaki bisa mendirikan tenda karena areanya datar.

Baca juga:
* Pesona Air Terjun Waesai di Barru, Ada Pelangi Abadi

Mitos dan Misteri Gunung Bawakaraeng

Foto Gambar Puncak Bawakaraeng Gowa Sulawesi Selatan - @muhammadakhsans-@bawakaraeng_id
(Foto: @muhammadakhsans via @bawakaraeng_id)

Tidak hanya menawarkan eksotisme alam, Gunung Bawakaraeng juga menyimpan beberapa mitos dan misteri yang menarik untuk dijelajahi:

✔ Hantu Nino di Pos 3

Legenda populer di kalangan pendaki adalah tentang Hantu Nino. Kisahnya bermula pada era 1980-an saat awal pendakian Gunung Bawakaraeng.

Nino adalah seorang pendaki wanita yang mengalami nasib tragis saat mendaki. Dia ditemukan tergantung di pohon besar di Pos 3 jalur pendakian.

Kabarnya, Hantu Nino sering menampakkan diri pada bulan purnama. Diyakini dia dapat membuat pendaki tersesat jika berperilaku aneh-aneh di sepanjang jalur pendakian.

✔ Pasar Anjaya

Mitos ini menceritakan adanya Pasar Anjaya, sebuah pasar hantu atau tempat berkumpulnya jin. Warga setempat menyarankan agar para pendaki tidak mendirikan tenda di lokasi Pasar Anjaya. Karena diyakini memiliki energi gaib.

Tempat ini dikelilingi pepohonan, tetapi tidak ada satu pun pohon yang tumbuh di lokasi tersebut. Suara keramaian sering terdengar di area ini tanpa bisa disaksikan oleh pendaki yang berani mencoba mendirikan tenda di sana.

✔ Ritual Haji Bawakaraeng

Istilah “Haji Tabattu” atau “Haji Bawakaraeng” merupakan ritual yang melekat di kalangan warga sekitar Gunung Bawakaraeng.

Jika seseorang tidak dapat menunaikan ibadah haji ke Mekkah, mereka bisa bermaksud haji di Gunung Bawakaraeng. Ritual ini dimulai saat salat Idul Adha, di mana warga membawa sesajen.

Q & A

Foto Gambar Puncak Gunung Bawakaraeng Gowa Sulawesi Selatan - ahmad-45-ari-1
(Foto: ahmad 45 ari/Google Map)

✔ Apakah Gunung Bawakaraeng masih aktif?

Sebagai seorang pendaki, penting untuk memahami profil geologi gunung yang akan didaki. Gunung Bawakaraeng merupakan gunung api yang kini sudah tidak aktif lagi, namun bekas kawahnya masih terlihat.

Dalam pembentukannya, gunung ini terdiri dari batuan vulkanik yang terbentuk dari proses pendinginan magma menjadi lava atau fragmen beku di permukaan bumi.

Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk membentuk Gunung Bawakaraeng adalah sekitar 2 juta tahun yang lalu.

✔ Berapa lama mendaki gunung Bawakaraeng?

Jalur yang paling populer adalah Jalur Lembanna. Melalui jalur ini membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari pergi pulang (pp).

✔ Berapa pos di Gunung Bawakaraeng?

Di jalur tersebut Anda akan menjumpai 10 pos pemberhentian. Anda kan melewati jalur mendaki yang relatif landai, curam, dan ada sedikit menurun dan kemudian mendaki lagi sebelum mencapai pos 10. Juga akan melewati pepohonan cemara yang indah sebelum memasuki hutan dengan vegetasi yang unik.

Kesimpulan

Gunung Bawakareng memiliki beragam keindahan alam yang dapat dinikmati oleh para pendaki. Bisa menikmati pemandangan hutan tropis yang lebat, pepohonan dan bebatuan berlumut, serta panorama pegunungan yang memikat hati.

Namun, meskipun indah, pendakian gunung ini juga memiliki risiko dan tantangan yang harus dihadapi oleh para pendaki. Medan yang bervariasi dari datar hingga curam. Serta cuaca yang sulit diprediksi. Para pendaki harus memerhatikan faktor-faktor ini sebelum mendaki.

Baca juga:
* Gunung Latimojong di Sulawesi Selatan, Indah dan Seru Didaki

Secara keseluruhan, Gunung ini merupakan destinasi wisata mendaki gunung yang menarik di Sulawesi Selatan. Dengan keindahan alam yang memukau namun tetap memerlukan persiapan yang cukup.

Pendaki harus selalu memerhatikan faktor kesehatan, keamanan, dan keselamatan diri. Serta mengikuti aturan dan protokol pendakian yang berlaku untuk menjaga kelestarian alam dan keselamatan diri. Ada rencana mendaki Gunung Bawakaraeng dalam waktud dekat?

Share this article:

One thought on “Gunung Bawakaraeng di Sulsel, Menawan dan Seru Didaki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Kami:

Scan untuk Follow:

avonturin_nametag 2