Gunung Latimojong di Sulawesi Selatan, Indah dan Seru Didaki

Share this article:
Gunung Latimojong - @daeg_alung
(Foto: @daeg_alung)

Gunung Latimojong menjadi incaran banyak pendaki Sulawesi Selatan dan dareah lain. Sudah tahu lokasi gunung ini ada di mana, berapa ketinggiannya, berapa lama atau jauh jalur pendakiannya, berapa lama pendakiannya, dan apakah merupakan gunung berapi?

Gunung Latimojong adalah gunung dengan ketinggian 3.478, yang menjadikannya sebagai gunung tertinggi di Sulawesi Selatan dan salah satu dari tujuh gunung tertinggi di Indonesia (The Seven Summits of Indonesia).

Gunung ini memiliki beberapa puncak, dengan Puncak Rante Mario atau Buntu Rante Mario sebagai titik tertinggi di ketinggian 3.478 mdpl.

Baca juga:
* Danau Mahalona di Luwu Timur Sulsel

Dengan keunikan alam dan tantangan pendakian yang menantang, gunung ini menjadi salah satu destinasi pendakian favorit bagi para pecinta alam dan pendaki.

Bagi yang mencari info jalur pandakian bisa scroll agak ke bagian bawah ya.

Lokasi Gunung Latimojong

Sebagian besar gunung ini masuk wilayah administratif Kabupaten Enrekang di bagian barat. bagian timur gunung masuk wilayah Kabupaten Luwu. Sedangkan bagian utara gunung masuk wilayah Kabupaten Tana Toraja, dan sebelah selatan Kabupaten Sidenreng Rappang.

Jadi bisa dikatakan bahwa gunung ini dimiliki oleh 4 (empat) kabupaten tersebut.

Sedangkan dari sisi kehutanan gunung ini masuk dalam wilayah kerja KPH Mata Allo Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan. Statusnya ada Hutan Lindung dan ada Hutan Produksi di di gunung ini.

Sudah ada studi yang mengusulkan gunung ini berstatus menjadi Taman Nasional Gunung Latimojong oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Gunung ini berada di arah timur laut ibukota Kabupaten Enrekang, sekitar 35 km dalam garis lurus.

Sedangkan dengan berkendara, dari ibukota Enrekang menuju Dusun Karangan di kaki gunung, berjarak sekitar 60 kilometer. Waktu tempuhnya sekitar 2,5 – 3 jam berkendara.

Sedangkan Kota Makassar – Dusun Karangan berjarak sekitar 280 kimlometer. Waktu tempuh sekitar 9 jam berkendara.

Akses Menuju Gunung Latimojong

Gunung Latimojong - Enrekang Sulsel - @onee_____
(Foto: @onee_____)

Di kalangan pendaki, Dusun Karangan di Desa Latimojong dikenal sebagai pintu masuk ke gunung ini.

Akses menuju Dusun Karangan Desa Latimojong bisa dibilang sudah termasuk bagus. Walaupun ada beberapa jalan jelek di beberapa titik.

Sebelum naik, pendaki wajib lapor terlebih dahulu di Pos Registrasi Pendakian.

Kontak Gunung Latimojong

Untuk informasi terkait gunung ini, Anda bisa hubungi nomor di bawah ini.

Telepon: 082252936884
WA: 082348597855

Keunikan / Pesona Gunung Latimojong

Latimojong Mountain - @visir_family-@suhaerah_suaib
(Foto: @visir_family-via @suhaerah_suaib)

Apa saja pesona atau keunikan gunung ini sehingga banyal pendaki berbondong-bondong datang untuk menjelajahi dan hiking menuju puncaknya?

1. Termasuk gunung non-vulkanik

Banyak yang bertanya apakah gunung Latimojong gunung berapi atau tidak

Perlu diketahui, gunung ini termasuk gunung non-vulkanik, bukan gunung berapi.

2. Memiliki tujuh puncak

Gunung Latimojong memiliki tujuh puncak yang dapat ditaklukkan.

Ketujuh puncak tersebut antara lain; Buntu Rante Mario, Buntu Nenemori, Buntu Sinaji, Buntu Sikolong, Buntu Rante Kambola, Buntu Bajaja, dan Buntu Latimojong.

3. Puncak Rante Mario puncak tertinggi di Pulau Sulawesi

Puncak Rante Mario atau Buntu Rante Mario di ketinggian 3.478 merupakan puncak tertinggi di Pulau Sulawesi.

4. Puncak Nenemori puncak kedua tertinggi di Sulawesi

Gunung ini memiliki dua puncak tertinggi di Pulau Sulawesi. Selain Rante Mario, ada Puncak Nenekmori yang berada di ketinggian 3.397 mdpl.

5. Hutan Tipe Montana

Wilayah Gunung Latimojong diselimuti oleh hutan tipe montana. Karakteristik hutan ini adalah tumbuh di wilayah dengan ketinggian tertentu. Di gunung ini hutan Montana ada di ketinggian 2.000 hingga 3.000 mdpl.

6. Masih terdapat babirusa dan anoa

Di sekitar gunung ini masih teradapat hewan endemik Sulawesi, Babirusa dan Anoa.

Babirusa (Babyrousa) masih termasuk kerabat babi liar, bertaring panjang mencuat di atas moncongnya. Sedangkan Anoa adalah satwa liar yang mirip dengan sapi atau kerbau namun berukuran lebih kecil.

7. Keindahan Alam

Dari puncak Rante Mario, pendaki bisa melihat hamparan lautan awan yang mengelilingi Gunung Latimojong.

Pendaki juga bisa melihat puncak-puncak lain gunung ini yang terlihat sangat indah.

Selain pemandangan, terdapat beragam tumbuhan dan binatang yang dapat ditemukan di sepanjang jalur pendakian.

8. Ada tujuh pos pendakian

Dari basecamp di Dusun Karangan menuju puncak, pendaki akan melewati 7 pos.

Ketujuh pos ini menjadi titik peristirahatan. Dan beberapa menjadi tempat mendirikan tenda untuk bermalam sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak.

9. Jalur pendakian yang menantang

Bagi beberapa pendaki, mendaki gunung ini masih dianggap lebih mudah dibanding mendaki gunung-gunung di daerah lain. Namun demikian tetap saja membutuhkan waktu sekitar 12 jam untuk bisa tiba di puncaknya.

Pendaki harus menelusuri vegetasi yang lebat dan juga akar pohon yang melintang. Perlu ekstra hati-hati di banyak titik di sepanjang jalur pendakian.

10. Penuh misteri dan cerita mistis

Selain keindahannya, gunung ini juga menyimpan cerita misteri dan mistis. Banyak cerita yang mengalir dari mulut ke mulut dan akhirnya menyebar.

Ada cerita pendaki yang emngaku melihat sosok aneh saat mendirikan tenda di pos 5. Ada yang mengaku melihat sosok hitam dan yang mengaku melihat sosok putih di atas pohon. Dan ada juga yang mengaku kakinya ditepuk-tepuk saat sedang tidur di dalam tenda.

Ada juga cerita mistis mengenai Hantu Popo. Msayarakat sekitar memercayai ada Hantu Popo, wujud manusia yang bisa terbang, yang mendiami kawasan gunung ini. Hantu ini biasa hinggap di atas pohon dan atap rumah. Dan sesekali mengeluarkan bunyi ‘pok pok pok’.

Hantu Popo ini hanya gentayangan di malam hari untuk mencari hasil kebun, ikan, sayuran, dan lainnya. Sedangkan di siang hari dia berwujud manusia biasa yang terlihat rajin bekerja.

Cerita misteri dan mistis gunung ini menjadi semakin terkenal saat terjadinya kecelakan pesawat Aviastar. Pesawat tersebut diketahui kehilangan kontak pada Jumat 2 Oktober 2015.

Jalur Pendakian Gunung Latimojong

Jalur Pendakian Gunung Latimojong Enrekang Sulawesi Selatan
(Sumber: tagnkapan layar Google Map)

Berukut ini rute / jalur pendakian menuju punncaknya, berangkat dari basecamp di Dusun Karangan, Desa Latimojong, Kecamatan Buntu Batu, Enrekang.

Pos 1 / Buntu Kaciling

Dari basecampe menuju pos 1, pendaki akan memulai trekking menyusuri Sungai Salu Sarangan. Pendaki harus berhati-hati karena ada banyak percabangan di rute ini.

Pos Buntu Kaciling berada di ketinggian 1.800 mdpl dan ada sumber mata air. Dari basecamp ke pos 1 membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

Pos 2 (Gua Sarung Pa’pak)

Jalur pendakian menuju Pos II akan melewati jalur mendaki, menurun, dan menyisiri tepian jurang. Menjelang tiba di Gua Sarung Pa’pak (pos II) pendaki akan menjumpai jalur menurun.
Pos II atau Gua Sarung Pa’pak ini berada di ketinggian 1.800 mdpl dan memiliki sumber air melimpah. Karena terdapat aliran air yang lumayan deras. Banyak pendaki bermalam di sini.

Waktu tempuh Pos I – Pos II sekitar 1 jam 45 menit.

Pos 3 (Lantang Nase)

Berangkat dari pos 2, pendaki akan dihadapkan dengan tanjakan terjal kemiringan sekitar 80 derajat. Rute menanjak nonstop tanpa jalur datar ini bisa ditempuh dalam waktu 1 jam.

Pos II berada di ketinggian 1.940 mdpl, tertutup pepohonan, dan tidak memiliki sumber air.

Waktu tempuh Pos II – Pos III sekitar 1 jam.

Pos IV (Buntu Lebu)

Menuju Pos IV atau Buntu Tebu, pendaki akan melalui jalur dengan kemiringan 60 hingga 70 derajat. Dan sesekali akan melwati jalur datar.

Pos IV berada di ketinggian 2.140 mdpl, tertutup pepohonan, dan tidak ada sumber air.
Waktu tempuh Pos III – Pos IV sekitar 45 menit. Di sumber lain dikatakan waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam.

Pos V (Soloh Tama)

Soloh lama sebuah area datar dan luas di ketinggian 2.400 mdpl. Jika berangkat dari Dusun Karangan pagi hari, para pendaki biasanya menjadikan spot ini untuk mendirikan tenda dan bermalam.

Untuk mendapatkan air, pendaki harus berjalan menuruni lembah sejauh sekitar 100 meter.

Banyak pendaki yang meninggalkan barang bawaan berat di pos ini saat menuju puncak.

Waktu tempuh Pos IV – Pos V sekitar 1,5 jam.

Pos VI (Buntu Latimojong)

Pendaki akan kembali melahap jalur terjal menuju pos 6, sama seperti kondisi jalur antara pos 2 dan pos 3.

Pos 6 berada di ketinggian 2.690 mdpl. Dari sini Anda bisa melihat jejeran Pegunungan Latimojong dan Buntu Dea di kejauhan. Tidak ada sumber air di sini.

Waktu tempuh Pos V – Pos VI sekitar 40 menit.

Pos VII (Kolong Buntu)

Jalur di rute menuju Pos 7 sudah tak terlalu terjal dan Anda akan melewati kanopi hutan.
Mendekati Pos 7, Anda akan melewati area terbuka dan bisa menikmati suguhan hamparan pegunungan Latimojong.

Pos ini adalah sebuah area tanah datar terbuka tanpa pohon, berada di ketinggian 3.100 mdpl. Terdapat sumber air berupa aliran air yang sangat jernih.

Waktu tempuh Pos VI Pos VII sekitar 1,5 jam.

Puncak Gunung Latimojong

Foto Gambar Tugu Triangulasi Puncak Gunung Latimojong - @fdlmstn_14
(Foto: @fdlmstn_14)

Dari Pos VII menuju puncak, Anda akan kembali melewati jalur terjal. Setelah tanjakan terjal, akan menemui area terbuka rerumputan yang cukup luas. Di area ini terdapat telaga-telaga kecil dan ada percabangan.

Jalur ke kiri adalah menuju puncak Rante Mario. Sedangkan jalur ke kanan menuju puncak NeneMori.

Puncak Rante Mario ini sangat luas, dan ada Tugu Triangulasi. Ada tulisan ‘Puncak Rante Mario’ di tugu ini. Para pendaki biasanya berfoto di tugu ini sebagai penanda sudah pernah tiba di puncak Gunung Latimojong.

Kesimpulan

Gunung Latimojong memiliki beragam keindahan alam yang dapat dinikmati oleh para pendaki. Bisa menikmati pemandangan hutan tropis yang lebat, aliran air yang jernih, panorama pegunungan yang spektakuler.

Namun, meskipun indah, pendakian Gunung Latimojong juga memiliki risiko dan tantangan yang harus dihadapi oleh para pendaki. Medan yang terjal dan cuaca yang sulit diprediksi menjadi beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh para pendaki sebelum memutuskan untuk mendaki gunung ini.

Baca juga:
* Danau Towuti di Luwu Timur Sulsel

Secara keseluruhan, Gunung Latimojong merupakan destinasi wisata alam yang menarik di Sulawesi Selatan, dengan keindahan alam yang memukau namun tetap memerlukan persiapan dan penanganan yang tepat.

Oleh karena itu, para pendaki harus selalu memerhatikan faktor keamanan dan keselamatan, serta mengikuti aturan dan protokol pendakian yang berlaku untuk menjaga kelestarian alam dan keselamatan diri sendiri.

Share this article:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Kami:

Scan untuk Follow:

avonturin_nametag 2